Minggu, 29 November 2009

Hari Besar Umat Hindu Bali

Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dirayakan setiap tahun Baru Caka (pergantian tahun Caka). Yaitu pada hari Tilem Kesanga (IX) yang merupakan hari pesucian Dewa-Dewa yang berada di pusat samudera yang membawa inti sarining air hidup (Tirtha Amertha Kamandalu). Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap Dewa-Dewa tersebut.


Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan Bhuwana Alit (alam manusia) dan Bhuwana Agung (alam semesta). Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi adalah sebagai berikut :

1. Tawur (Pecaruan), Pengrupukan, dan Melasti.

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga" umat Hindu melaksanakan upacara Butha Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salahg satu dari jenis-jenis "Caru" menurut kemampuannya. Bhuta Yadnya itu masing-masing bernama; Panca Sata (kecil), Panca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar).

Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisudha Bhuta Kala, dan segala 'leteh' (kotor), semoga sirna semuanya.

Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari; nasi manca warna (lima warna) berjumlah 9 tanding/paket, lauk pauknya ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Bhuta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala dan Bhatara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

Setalah mecaru dilanjutkan dengan upacara pengerupukan, yaitu : menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesui, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.

Khusus di Bali, pada pengrupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.

Selanjutnya dilakukan Melasti yaitu menghanyutkan segala leteh (kotor) ke laut, serta menyucikan "pretima". DIlakukan di laut, karena laut (segara) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, dan Pemuteran Mandaragiri). Selambat-lambatnya pada Tilem sore, pelelastian sudah selesai.

2. Nyepi

Keesoka harinya, yaitu pada "panglong ping 15" (Tilem Kesanga), tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa/peberatan Nyepi yang disebut Catur Beratha Penyepian dan terdiri dari; amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Beratha ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit.

Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 oton/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkat ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (Ngeraja Sewala), upacaranya didahului dengan ngekep (dipingit).

Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun barupun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.

Yang lebih penting dari dari pada perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), sesuai dengan Lontar Sundari Gama adalah memutihbersihkan hati sanubari, dan itu merupakan keharusan bagi umat Hindu.

Tiap orang berilmu (sang wruhing tatwa dnjana) melaksanakan; Bharata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadhi (menunggal kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi), yang bertujuan kesucian lahir bathin).

Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu, sehingga akan mempunyai kesiapan bathin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan Hari Raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti dirubah.

3. Ngembak Geni (Ngembak Api)

Terakhir dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tangal ping pisan (1) sasih kedasa (X). Pada hari Inilah tahun baru Caka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilahturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (ksama), satu sama lain.

Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Caka berakhir pada panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X), dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Minggu, 22 November 2009

Malaysia mengklaim (lagi ) budaya Indonesia

Entah sudah berapa banyak produk budaya dan kesenian negeri ini yang diklaim oleh negara lain, terutama Malaysia. Sebut saja Reog Ponorogo, kain batik, angklung, rendang, Rasa Sayange, hingga terakhir, Tari Pendet yang jelas-jelas milik rakyat Bali. Untungnya baru saja Norman Abdul Halim, produser film dokumenter Malaysia, meminta maaf atas klaim batik dan tari pendet serta menghentikan iklan Enigmatic Malaysia di Discovery Chanel.

Menurut saya, hal ini sebenarnya bisa “dimaklumi” mengingat penduduk Malaysia dulunya adalah orang Indonesia yang kemudian terpisahkan karena imperialisme. Jadi “wajar” bila budaya Indonesia diamalkan di Malaysia dan diturunkan ke generasi mereka selanjutnya. Yang jadi masalah adalah ketika budaya tersebut tidak di-acknowledge dengan jelas sebagai budaya milik Indonesia. Kedua, budaya tersebut dimanfaatkan hanya untuk kepentingan intern Malaysia. Ini tentu tidak bisa dibenarkan.

Dilihat dari sejarahnya, selepas masa Soekarno, hubungan Indonesia-Malaysia sebenarnya relatif mesra. Malaysia juga sangat menyadari bahwa mereka membutuhkan Indonesia. Namun sejak Mahathir Mohamad mencanangkan slogan “Malaysia boleh“, orang-orang Malaysia kemudian menjadi lebih eksklusif dan tidak mau lagi “disamakan” sebagai rumpun Melayu/Indonesia. Satu-dua kasus, orang-orang Indonesia di Malaysia pernah membuat masalah, namun hal ini terlalu dibesar-besarkan. Akibatnya, orang Indonesia kemudian dicap inferior, sampai muncul istilah ejekan “indon“.

Media juga sebenarnya berperan dalam membuat urusan bertetangga ini menjadi kian memanas. Tengok kasus pulau Sipadan-Ligitan. Walaupun dalam sengketa, berdasarkan Undang-undang, kedua pulau itu bukan milik Indonesia—-kendati Indonesia akan diuntungkan seandainya kedua pulau tersebut jatuh ke tangan Indonesia. Namun yang terjadi, media menulis seolah-olah kedua pulau tersebut hilang dari genggaman kita. Tentu saja hal ini menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat.

Apapun itu, harusnya kasus semacam ini bisa menjadi peringatan. Bangsa ini sepertinya kurang bersyukur. Sudah diberi Tuhan 17 ribu pulau lebih, namun sampai sekarang masih banyak yang belum dinamai. Kita punya begitu banyak kesenian dan tarian yang mempesona, namun tak banyak dari kita yang mau mempelajari dan melestarikan. Papan-papan penunjuk jalan di Jogja banyak yang dituliskan dalam aksara Jawa, tapi berapa banyak anak muda sekarang yang bisa membaca “hanacaraka” itu?

Pemerintah sudah tentu harus bertindak cepat, tegas, namun juga smart. Berbagai produk kesenian dan budaya kita musti didata dan didaftarkan hak miliknya agar tak perlu lagi kecolongan di kemudian hari. Kedua, kita juga tidak boleh kalah dalam memasarkan Indonesia di luar negeri. Harapannya, tentu saja agar orang asing lebih “nyantol” dengan tarian, masakan, maupun produk budaya kita lainnya. Kalau tarian ini, atau kesenian itu, sudah dikenal orang asing, maka sulit bagi bangsa lain untuk mengklaim budaya tersebut sebagai miliknya. Pemerintah juga tidak boleh merasa inferior, karena sesungguhnya bukan kita yang membutuhkan bangsa lain melainkan bangsa lain yang membutuhkan Indonesia.

Untungnya, kasus-kasus pencurian budaya semacam ini juga memberikan blessing in disguise buat kita. Sejak batik diklaim negara sebelah, sekarang banyak instansi yang mewajibkan penggunaan seragam batik di hari-hari tertentu. Anak muda pun tak lagi canggung mengenakan batik karena desain dan motifnya terus berkembang menyesuaikan jaman. Teman-teman di luar negeri pun kian bersemangat dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada orang asing. Banyak orang Indonesia yang sebelumnya cuek dengan budaya Indonesia, kini menjadi lebih peduli terhadap nasionalisme dan identitas bangsa ini.

Saya sendiri bangga dan bahagia menjadi bangsa Indonesia. Negeri ini memang masih jauh dari ideal. Namun perjalanan bangsa ini sudah menorehkan sejarah panjang. Kita memperjuangkan sendiri kemerdekaan kita. Beragam suku dan golongan berhasil disatukan dengan susah payah. Seperti kata Hillary Clinton, Indonesia adalah model dunia masa depan, dimana demokrasi, modernitas, dan Islam berada dalam satu wadah yang harmonis. Kita memang masih berkutat soal korupsi, pengangguran, kemiskinan, dan keamanan. Tapi negeri ini punya potensi untuk menjadi besar dan superpower di masa depan. Dan banyak bangsa yang iri denggan potensi yang kita punya.

Sebagai catatan dan renungan akhir, jangan sampai kasus semacam ini justru menjadi maling teriak maling. Kita mengeluh negara lain membajak kekayaan negeri ini. Sementara di sisi lain kita lupa bahwa pembajakan di negeri ini sebenarnya masih cukup tinggi. Jangankan produk software atau musik luar negeri, karya bangsa sendiri saja masih sering dibajak. Bukankah itu juga sesuatu yang cukup memalukan? Ingat bahwa Indonesia adalah bangsa yang bermartabat dan berwibawa.

Dampak budaya global

Budaya global seperti di atas telah menggusur budaya lokal Indonesia (Ibrahim, pengantar dalam Lifestyles oleh Chaney, 1996). Contoh untuk hal ini dapat kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam dua abad terakhir tata masyarakat kerajaan mulai memudar. Kedudukan bangsawan dikudeta oleh kaum pedagang dengan senjata teknologi dan uang. Legitimasi istana yang bersemboyan kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangan individualisme, hak asasi, dan kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan rasionalitas. Tata sosial kerajaan digantikan oleh nasionalisme. Akibat runtuhnya kerajaan yang mengayomi seniman-cendekiawan istana, berantakanlah kondisi kerja dan pola produksi seni-budaya istana.

Kebudayaan sebagai makna

Dalam antropologi, budaya ialah pola perilaku dan pemikiran masyarakat yang hidup dalam kelompok sosial belajar, mencipta, dan berbagi (Microsoft Encarta Reference Library, 2005). Budaya membedakan kelompok manusia yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Ariel Heryanto (2000), kebudayaan bukan dipandang sebagai suatu realitas kebendaan, tapi persepsi, pemahaman atau konsep untuk melihat, menangkap dan mencerna realitas. Kebudayaan ada hanya jika ada kesadaran, konsep, dan bahasa manusia modern untuk melihat keberadaannya. Dengan kesadaran, konsep, dan bahasa tersebut manusia memberikan makna pada dunia yang dilihatnya.
Pemaknaan diri sendiri dan dunia di sekelilingnya merupakan perlengkapan mutlak bagi setiap orang untuk menggeluti berbagai kenyataan di sekitarnya (Heryanto, 2000). Namun bentuk dan isi makna-makna ini bukan takdir yang statis dan tak dapat ditawar-tawar. Bentuk dan isi makna ini dapat berubah sesuai dengan keinginan manusia.

Masalah Pendidikan di Indonesia

Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia yang disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah.Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai.

Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah.

Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.

Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju/baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangat lah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu melalui program beasiswa, orang tua asuh, dan dapat juga dengan pembebasan biaya pendidikan.

Permasalahan Pendidikan Indonesia Perlu Dipetakan Kembali

Jakarta, Kompas - Di tengah benang kusut permasalahan pendidikan di Indonesia, pemetaan kembali dirasa perlu. Pemetaan tersebut dapat menjadi bekal bagi pemimpin mendatang untuk pengembangan pendidikan nasional. Demikian antara lain terungkap dalam Seminar Nasional Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Menyongsong Masa Depan, Rabu (13/10). Acara itu diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Prof Dr HAR Tilaar berpendapat, ada delapan masalah pendidikan yang harus menjadi perhatian. Kedelapan masalah itu menyangkut kebijakan pendidikan, perkembangan anak Indonesia, guru, relevansi pendidikan, mutu pendidikan, pemerataan, manajemen pendidikan, dan pembiayaan pendidikan. Permasalahan tersebut sebetulnya sudah teridentifikasi dalam skala berbeda dalam Penelitian Nasional Pendidikan (PNP) pada tahun 1969 saat sekitar 100 pakar pendidikan dari seluruh Indonesia berkumpul di Cipayung. Namun, setelah lebih dari 30 tahun berlalu, perubahan belum banyak. Dia mencontohkan mengenai perkembangan anak sebagai salah satu titik sentral dari proses pendidikan anak. Pengetahuan tentang perkembangan anak Indonesia nihil. Hampir tidak ada penelitian pengembangan tentang anak Indonesia secara psikologi, antropologi, filsafat dan pedagogik. Demikian pula terkait dengan kebijakan. Masyarakat mempunyai persepsi negatif terhadap pendidikan di Indonesia dengan pemeo "ganti menteri ganti kebijakan".

"Banyak kebijakan berganti tanpa dievaluasi sebelumnya. Dulu ada sistem cara belajar siswa aktif (CBSA), link and match, di masa reformasi muncul konsep setengah matang seperti munculnya Kurikulum Berbasis Kompetensi, manajemen berbasis sekolah, lifeskill, komite sekolah dan dewan pendidikan yang membingungkan," katanya. Pengamat pendidikan Prof Dr Winarno Surakhmad mengatakan, mengurai benang kusut pendidikan perlu dimulai dari memahami falsafah pendidikan. Falsafah pendidikan itu yang nantinya menjadi dasar sehingga tidak masalah dengan pergantian kepemimpinan atau kebijakan.

"Hal mendasar yang dilupakan adalah pendidikan itu memanusiakan manusia dan belajar untuk hidup. Ini yang tidak disadari oleh kebanyakan guru," kata Winarno. (ine)

Selasa, 17 November 2009

PEREMPUAN INDONESIA DALAM BUDAYA MODERN

Perempuan Indonesia memasuki abad ke-21 mengalami perkembangan peran pesat sekali. Berkat perjuangan RA Kartini terbuka bagi kaum perempuan untuk berkarya di segala bidang yang sejajar dengan kaum pria yang disebut sebagai era emansipasi. Berbagai jabatan publik sudah diduduki oleh perempuan Indonesia. Perempuan Indonesi saat ini mampu menentukan peran besar dalam menata dan mengembangkan kemajuan bangsa. Seperti jabatan tertinggi di Indonesia yang pernah diduduki oleh ibu Megawati, seorang ahli ekonomi yang bernama Prof.Sri Mulyani, Dra,Ph.D sebagai Menko-Ekuin merangkap juga sebagai Menkeu merupakan arsitek kuat perekonomian nasional yang dinilai sebagai menteri ekonomi paling baik di Asia. Peranan perempuan Indonesia diperkuat juga oleh Menteri Perdagangan Indonesia, yaitu Prof. Dr. Elka Maria Pangestu. Yang menarik lagi, saat ini pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia dipegang oleh Miranda Ghultom.

Srikandi-srikandi Indonesia tersebut di atas memegang peran kunci bagi perkembangan bangsa dalam bidang pemerintahan. Di tengan badai ekonomi dunia dan krisis pangan internasional justru posisi perekonomian Indonesia tumbuh kuat. Semua itu akibat sentuhan tangan perempuan Indonesia.

Peran besar perempuan Indonesia saat ini di sektor publik merentang luas dihampir semua bidang kehidupan. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan trampil. Sebagai contoh Ibu B.R.A. Mooryati Soedibjo yang sampai saat ini berusia 70 tahun masih berkarya dan sukses di bidang kecantikan. Saat ini, beliau juga menjadi anggota DPR RI.

Mengingat pentingnya peran perempuan disegala bidang, atas prakarsa almarhum Ibu Tien Soeharto terbentuklah organisasi Dharma Wanita yang pada dasarnya organisasi tersebut bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan Indonesia. Di samping sebagai pendamping suami, kaum perempuan juga berperan dalam organisasi wanita. Terlihat kiprah Dharma Wanita Persatuan Universitas Airlangga (DWP-Unair) yang di ketuai oleh ibu Rektor Universitas Airlangga telah peduli misal di bidang Pendidikan, Ekonomi, dan Sosial Budaya. Bidang Pendidikan DWP-Unair telah mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bekerja sama dengan Fakultas Psikologi, meningkatkan sumber daya anggota dengan mengikuti seminar, pelatihan guna meningkatkan pengetahuan. Bidang Ekonomi ikut peduli untuk kepentingan mahasiswa, dosen dan karyawan dengan menyediakan sarana prasarana kantin dan asrama putri mahasiswa, menyelenggarakan bazaar setiap bulan Romadhon. Bidang Sosial Budaya, ikut peduli terhadap penyediaan kebutuhan dosen dan karyawan dalam mengasuh anak (balita) selama ditinggal kerja dengan mendirikan Tempat Penitipan Anak (TPA), berpartisipasi dalam menanggulangi bencana alam misal : bencana banjir di Bojonegoro dan Situbondo, dll.

Seiring dengan perkembangan dunia kearah globalisasi kaum perempuan tidak mau ketinggal telah ikut berpartisipasi dalam bidang kemajuan informasi dalam penggunaan internet. Hal ini telah dilakukan oleh DWP-Unair yang berpartisipasi dalam mengikuti lomba pembuatan blog yang diselenggarakan oleh Telkom bekerja sama dengan Dharma Wanita Pemprov Jatim.

Pendidikam Amak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

  • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
  • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

  • Infant (0-1 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
  • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)

Televisi Pendidikan

Televisi Pendidikan adalah medium yang sangat bagus untuk membagi informasi dan bahan pendidikan kepada masyarakat secara luas. Teknologi terbaru termasuk komputer dan Internet sudah menjadi pilihan utama untuk teknologi pendidikan, dan ada beberapa orang yang kira televisi adalah teknologi lama. Tetapi, potensi Televisi Pendidikan untuk membawa pendidikan ke semua masyarakat di mana mereka duduk, belum begitu tercapai.

Pendidikan untuk Rakyat

Senin, 16 November 2009

Standardisasi Pendidikan di Indonesia

Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.

Dunia pendidikan terus berudah. Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakat terus-menertus berunah apalagi di dalam dunia terbuka yaitu di dalam dunia modern dalam ere globalisasi. Kompetendi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar.

Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP)

Tinjauan terhadap sandardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan akhirnya membawa kami dalam pengunkapan adanya bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang terkekung oleh standar kompetensi saja sehngga kehilangan makna dan tujuan pendidikan tersebut.

Peserta didik Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaiman agar mencapai standar pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan. Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebih spesifiknya nilai yang diperoleh, yang terpentinga adalah memenuhi nilai di atas standar saja.

Hal seperti di atas sangat disayangkan karena berarti pendidikan seperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntun standar kompetensi. Hal itu jelas salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.

Banyak hal lain juga yang sebenarnya dapat kami bahas dalam pembahasan sandardisasi pengajaran di Indonesia. Juga permasalahan yang ada di dalamnya, yang tentu lebih banyak, dan membutuhkan penelitian yang lebih dalam lagi

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.

Masalah Pendidikan di Indonesia

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikandi Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globslisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain.Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan Negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karana itu, kiata seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di Negara-negara lain.Setelah kita amati, Nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.Ada banyak penyabab mengapa mutu pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun informal, dinilai rendah. Penyebab rendahnya mutu pendidikan yang akan kami paparkan kali ini adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.


Pendidikan di Indonesia

Membicarakan hal yang satu ini mungkin tidak akan habis-habisnya. Ya, dengan keadaan yang ada sekarang ini, ditandai dengan demo di sejumlah tempat yang pada dasarnya menuntut pendidikan murah. Tapi saya tidak ingin menulis tentang demo tersebut. Saya hanya ingin menceritakan beberapa keluhan handai taulan (bahkan sampai berdebat kusir hehehe) tentang pendidikan ini.

Salah satu teman saya, agak berang, bilang “Masak sudah sudah ada BOS, kita masih harus bayar Rp. 15.000 per bulan? Di SD lainnya kok enggak bayar lagi.”. Kebetulan memang anaknya berada di SD Negeri 2, dimana ada 3 SDN dalam satu lingkungan sekolah.

Saya coba jadi counter-nya, “Mungkin di SDnya banyak ekstra kurikuler. Sudah cek atau belum? Ada komputer atau enggak?”.

Dia langsung menyanggah, “Ah enggak ada kayak gituan. sama aja!”

Akhirnya lama berdebat, bahkan ditambah satu orang lagi. Cuma jadi kemana-mana buntutnya. Menuduh KepSek korupsi, Guru korupsi, Masya Allah. Setelah lama berdebat, disimpulkan bahwa sebagian dana anggaran orang tua tadi digunakan untuk perbaikan WC, prasarana gedung, tiang bendera, biaya mencat pagar dan lain-lain.

Akhirnya, saya merasa menyadari ada ketidak-adilan disini. Kalau sudah tidak adil, pasti melanggar Pancasila, “Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”. Kita bisa bandingkan SD Negeri di tengah kota dengan SD Negeri di kampung. Terasa sekali ketimpangan sosial antara kedua SD tersebut. Berita hari ini, ada satu SDN yang roboh.

Menurut ‘mata-adil’ saya, seharusnyalah setiap Sekolah Negeri di negeri ini mempunyai prasarana yang sama, baik dipedalaman Papua sana, atau yang berada di pusat kota Jakarta. Tidak boleh dibedakan. Karena ini Sekolah Negeri (atau Sekolah miliknya negara), maka tidak boleh juga menerima sumbangan dari pihak lain. Mutlak harus dibiayai negara.

Perbedaan Uang Pangkal juga menjadi pertanyaan. Kok, sama sama sekolah negeri uang pangkal berbeda? Tiap sekolah pasti punya jawaban (atau alasan) mengapa mereka menarik uang pangkal sedemikian besar. Uang sejenis inipun harus ditiadakan untuk sekolah Negeri. Alasannya sama dengan di atas, tidak boleh ada perbedaan antar sekolah negeri.

Tentu lain halnya dengan sekolah swasta, yang sah-sah saja menerima sumbangan dari pihak manapun.
Saya tidak tahu keadaan makro dari Anggaran Belanja Negara untuk pendidikan yang konon terlalu kecil. Saya juga tidak mengetahui kondisi dana subsidi Minyak (yang jadi BOS).

“Kaca mata” saya mungkin perlu diperbaiki, untuk menentukan apakah cukup adil kondisi di atas. Apakah benar pendapat saya, bahwa setiap Sekolah Negeri harus memiliki prasarana yang sama? Saya sendiri masih belum yakin. :)

Apalagi setelah baca blognya Harry Sekolah Swadaya – diskusi dengan penyelenggara sekolah gratis. Kok saya jadi merasa bahwa Negara tidak mampu memberikan pendidikan kepada warganya, seperti yang tercantum dalam UUD 45.

Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Beasiswa Pemerintah Singapura untuk S1 2009/2010

Pemerintah Singapura menawarkan beasiswa bagi pelajar yang berasal dari negara-negara ASEAN. Masing-masing beasiswa merupakan beasiswa full time undergraduate degree (gelar s1) di Nanyang Technological University, Singapore Management University, dan National University of Singapore.

Bidang studi yang ditawarkan untuk mendapatkan beasiswa adalah semua bidang studi kecuali kedokteran umum dan kedokteran gigi. Lamanya program bisa tiga atau empat tahun tergantung program studi yang diambil.

Persyaratannya cukup mudah, yaitu:

  1. Warga Negara ASEAN (kecuali Singapura)
  2. Memiliki nilai akademis (nilai raport) yang bagus
  3. Mampu berbahasa Inggris

Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, atau hubungi:

Tel: 021-520 1489 / 5296 1433
Website: www.mfa.gov.sg/scp or write to:
The Singapore Scholarship
Technical Cooperation Directorate
Ministry of Foreign Affairs
Tanglin, Singapore 248163
Tel: (65) 6379 8000
Fax: (65) 6479 3357
E-Mail: mfa_scp@mfa.gov.sg

Beasiswa Sampoerna 2009: Beasiswa S1 Pendidikan Matematika dan Bahasa Inggris Sampoerna School of Education

SAMPOERNA SCHOOL of EDUCATION (SSE) adalah Institusi Keguruan yang menyelenggarakan program Sarjana Pendidikan (Strata 1), didirikan oleh SAMPOERNA FOUNDATION bertujuan untuk menciptakan generasi baru guru Indonesia yang menguasai metode pengajaran terkini, mampu mengajar secara bilingual dan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Lulusan dari SSE akan menjadi jawaban atas kebutuhan sekolah bertaraf internasional, sekolah nasional dan nasional plus terhadap guru profesional masa depan.

JENIS BEASISWA

  1. Beasiswa FULL BOARD
    Beasiswa yang diberikan meliputi Biaya Pendidikan dan Biaya Hidup selama 4 tahun atau 8 semester
  2. Beasiswa TUITION FEE
    Beasiswa yang diberikan adalah Biaya Pendidikan selama 4 tahun atau 8 semester

PROGRAM STUDI YANG DITAWARKAN

  • Jurusan Pendidikan Matematika (Sarjana Pendidikan)
  • Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (Sarjana Pendidikan)

Aplikan diperbolehkan mendaftar pada salah satu jenis beasiswa yang tercantum di atas sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku.

PERSYARATAN DASAR

Beasiswa FULL BOARD

  • Lulus SMA atau setara pada tahun 2007, atau 2008, atau duduk di SMA kelas 12 pada saat mendaftar di Sampoerna School of Education.
  • Warga Negara Indonesia.
  • Nilai rata-rata raport 7,00 selama masa SMA (kelas 10 sampai dengan kelas 12) dengan nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimum 7,00
  • Membuktikan kebutuhan tunjangan keuangan untuk melanjutkan pendidikan
  • Lulus proses seleksi beasiswa.

Beasiswa TUITION FEE

  • Lulusan SMA atau setara, dan berusia tidak lebih dari 30 tahun pada tanggal 9 September 2009.
  • Warga Negara Indonesia.
  • Nilai rata-rata minimum rapor SMA kelas 10 sampai kelas 12 adalah 7,00 untuk mata pelajaran Matematika atau Bahasa Inggris (sesuai jurusan yang dipilih)
  • Prestasi di bidang akademik, seni dan, atau olah raga akan menjadi nilai tambah.
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Lulus proses seleksi beasiswa.

PERSYARATAN DOKUMEN

Beasiswa FULL BOARD

  • Fotokopi rapor SMA kelas 10 – 12 (semester 5) yang dilegalisir
  • Hasil UAN bagi yang sudah lulus SMA pada saat mendaftar (legalisir)
  • Foto Kopi KTP atau Kartu Pelajar (2 lbr)
  • Pas Foto ukuran 4 X 6 berwarna 2 lembar
  • Surat referensi dari kepala sekolah atau guru BK
  • Surat referensi dari wali kelas
  • 1 lembar fotokopi KTP kedua orang tua
  • 1 Lembar Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh RT / RW atau kelurahan

Beasiswa TUITION FEE

  • Fotokopi rapor SMA kelas 10 – 12 (semester 5) yang dilegalisir
  • Hasil UAN bagi yang sudah lulus SMA pada saat mendaftar (legalisir)
  • Foto Kopi KTP atau Kartu Pelajar (2 lbr)
  • Pas Foto ukuran 4 X 6 berwarna 2 lembar
  • Surat referensi dari kepala sekolah/guru BK ATAU Surat referensi dari atasan (jika sudah bekerja pada saat mendaftar)
  • 1 Lembar Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan oleh rumah sakit / Puskesmas

CARA MENDAPATKAN BEASISWA

  • Download formulir pendaftaran dan form referensi
  • Mengisi formulir pendaftaran dan form referensi
  • Menjawab secara singkat Pernyataan Pribadi dan Pertanyaan Esai yang tercantum pada hal. 4 formulir pendaftaran sesuai petunjuk yang tertera.
  • Melengkapi persyaratan dokumen pendukung seperti tercantum pada tabel 3.2 Persyaratan Dokumen
  • Mengirimkan Formulir Pendaftaran, Form Referensi dan dokumen pendukung yang sudah lengkap selambat – lambatnya tanggal ;
    • 1 Mei 2009 (untuk aplikan Beasiswa Tution Fee)
    • 20 Mei 2009 (untuk aplikan Beasiswa Full Board)
    Ditujukan ke alamat ;Sampoerna Strategic Square, Tower A lantai 26
    Jl. Jend Sudirman Kav 45
    Jakarta Selatan 12930
    Attn : (Syeron / Wahono)

SELEKSI BEASISWA

Aplikan yang memenuhi persyaratan akan diundang untuk mengikuti proses seleksi beasiswa. Tes Seleksi beasiswa akan diselenggarakan pada tanggal ;

  • 15 Mei 2009 (Beasiswa Tuition Fee)
  • 22 Juni 2009 ( Beasiswa Full Board)

Lokasi tes seleksi beasiswa akan diumumkan diundangan seleksi beasiswa.

TUNJANGAN BIAYA SELEKSI (Khusus aplikan beasiswa Full Board)

Bagi calon mahasiswa dengan domisili di luar Jabodetabek yang terpilih dan diundang untuk mengikuti Tes Seleksi Beasiswa di jakarta akan mendapatkan tunjangan biaya seleksi

INFORMASI (silahkan menghubungi) :

SYERON SYAHRIL (0817 486 4802 atau 021 5772275 EXT. 7538)
syeron.syahril@sampoernafoundation.org

Selasa, 10 November 2009

Budaya Bali - Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dirayakan setiap tahun Baru Caka (pergantian tahun Caka). Yaitu pada hari Tilem Kesanga (IX) yang merupakan hari pesucian Dewa-Dewa yang berada di pusat samudera yang membawa inti sarining air hidup (Tirtha Amertha Kamandalu). Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap Dewa-Dewa tersebut.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan Bhuwana Alit (alam manusia) dan Bhuwana Agung (alam semesta). Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi adalah sebagai berikut :
1. Tawur (Pecaruan), Pengrupukan, dan Melasti.
Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga" umat Hindu melaksanakan upacara Butha Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salahg satu dari jenis-jenis "Caru" menurut kemampuannya. Bhuta Yadnya itu masing-masing bernama; Panca Sata (kecil), Panca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar).
Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisudha Bhuta Kala, dan segala 'leteh' (kotor), semoga sirna semuanya.
Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari; nasi manca warna (lima warna) berjumlah 9 tanding/paket, lauk pauknya ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Bhuta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Bhuta Kala dan Bhatara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.
Setalah mecaru dilanjutkan dengan upacara pengerupukan, yaitu : menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesui, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.
Khusus di Bali, pada pengrupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.
Selanjutnya dilakukan Melasti yaitu menghanyutkan segala leteh (kotor) ke laut, serta menyucikan "pretima". DIlakukan di laut, karena laut (segara) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, dan Pemuteran Mandaragiri). Selambat-lambatnya pada Tilem sore, pelelastian sudah selesai.
2. Nyepi
Keesoka harinya, yaitu pada "panglong ping 15" (Tilem Kesanga), tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa/peberatan Nyepi yang disebut Catur Beratha Penyepian dan terdiri dari; amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Beratha ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit.
Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 oton/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkat ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (Ngeraja Sewala), upacaranya didahului dengan ngekep (dipingit).
Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun barupun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.
Yang lebih penting dari dari pada perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), sesuai dengan Lontar Sundari Gama adalah memutihbersihkan hati sanubari, dan itu merupakan keharusan bagi umat Hindu.
Tiap orang berilmu (sang wruhing tatwa dnjana) melaksanakan; Bharata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadhi (menunggal kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi), yang bertujuan kesucian lahir bathin).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu, sehingga akan mempunyai kesiapan bathin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan Hari Raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti dirubah.
3. Ngembak Geni (Ngembak Api)
Terakhir dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tangal ping pisan (1) sasih kedasa (X). Pada hari Inilah tahun baru Caka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilahturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (ksama), satu sama lain.
Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Caka berakhir pada panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X), dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).

Senin, 09 November 2009

Sejarah Budaya Jakarta

Jakarta memang punya daya pesona luar biasa. Betapa tidak..? Kedudukannya sebagai ibukota Negara Indonesia telah memacu perkernbangannya menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perindustrian, dan pusat kebudayaan. Jakarta menjadi muara mengalirnya pendatang baru dari seluruh penjuru Nusantara dan juga dari manca negara. Unsur. seni budaya yang beranekaragam yang dibawa serta oleh para pendatang itu menjadikan wajah Jakarta semakin memukau, bagaikan. sebuah etalase yang memampangkan keindahan Jakarta ratna manikam yang gemerlapan. lbarat pintu gerbang yang megah menjulang Jakarta telah menyerap ribuan pengunjung dari luar dan kemudian bermukim sebagai penghuni tetap.
Salah satu bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalarn pesta-pesta rakyat adalah ondel-ondel. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yangsenantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Dalam dunia musik Betawi terdapat perbauran yang harmonis antara unsur priburni dengan unsur Cina, dalam bentuk orkes gambang kromong yang tampak pada alat-alat musiknya. Sebagian alat seperti gambang,kromong, kemor, kecrek, gendang, kempul dan gong adalah unsur pribumi, sedangkan sebagian lagi berupa alat musik gesek Cina yakni kongahyan, tehyan, dan skong. Dalam lagu-lagu yang biasa dibawakan orkes tersebut, rupanya bukan saja terjadi pengadaptasian, bahkan pula pengadopsian lagu-lagu Cina yang disebut pobin, seperti pobin mano Kongjilok, Bankinhwa, Posilitan, Caicusiu dan sebagainya. Biasanya disajikan secara instrumental. Terbentulknya orkes gambang kromong tidak dapat dilepaskan dari Nie Hu-kong, seorang pemimpin golongan Cina.Musik Betawi lainnya yang banyak memperoleh pengaruh Barat adalah kroncong tugu yang konon berasal dari Eropa Selatan. Sejak abad ke 18 musik ini berkembang di kalangan Masyarakat Tugu, yaitu sekelompok masyarakat keturunan golongan apa yang disebut Mardijkers, bekas anggota tentara Portugis yang dibebaskan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka ditempatkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Pada masa-masa yang lalu keroncong ini dibawakan sambil berbiduk-biduk di sungai di bawah sinar bulan, disamping untuk pertunjukan, bahkan untuk mengiringi lagu-lagu gerejani. Alat-alat musik keroncong tugu masih tetap seperti tiga abad yang lalu, terdiri dari keroncong, biola, ukulele, banyo, gitar, rebana, kernpul, dan selo. Dalam hal kosturn ada satu hal yang unik, yaitu tiap mengadakan pertunjukan dirnana saja dan kapan saja, para pernainnya selalu mengenakan syal yang dililitkan pada leher masing-masing. Sedangkan para pemusik wanita mengenakan kain kebaya.

cokekTari Betawi yang sepenuhnya merupakan aneka gerak pencak silat disebut tari silat. Tari ini ada yang diiringi tabuhan khusus yang disebut gendang pencak. Iringan lainnya yang juga bisa digunakan ialah garnbang kromong, gamelan topeng dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Betawi terdapat berbagai aliran silat seperti aliran Kwitang, aliran Tanah Abang, aliran Kemayoran dan sebagainya. Gaya-gaya tari silat yang terkenal antara lain gaya seray, gaya pecut, gaya rompas dan gaya bandul. Tari silat Betawi menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penarinya masing-masing.

Budaya Sunda


Budaya Sunda nyaéta budaya nu dipimilik ku urang (séké sélér) Sunda. Najan budaya Sunda loba nu nyaruakeun jeung budaya séké sélér tatanggana di Nusantara/Indonésia, tetep baé loba bédana. Misalna dina seni tembang Cianjuran, nu najan lirikna loba nu nyokot tina dangding, jeung najan asalna mémang tina seni vokal Jawa, tapi kamekaranana ayeuna geus bisa disebut lain-lainna deui dibanding jeung seni karawitan Jawa.

SAJARAH

Kasadaran sajarah urang Sunda geus aya ti jaman baheula. Hal ieu, misalna, kaunggel dina naskah basa Sunda Kuna Amanat Galunggung nu mangrupakeun amanat Rakéyan Darmasiksa, raja Sunda nu maréntah taun 1175 - 1297, ka turunan sarta sakumna urang Sunda, nu unina

"Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke. Aya ma beuheula aya tu ayeuna, hanteu ma beuheula hanteu tu ayeuna. Hana tunggak hana watang, tan hana tunggak tan hana watang. Hana ma tunggulna aya tu catangna".
nu hartina,

"Aya bareto aya jaga, lamun teu aya bareto moal aya jaga. Aya baheula aya ayeuna, lamun teu aya baheula moal aya ayeuna. Aya iteuk aya dahan, lamun teu aya iteuk moal aya dahan. Lamun aya tunggul tangtu aya urut tangkalna".
Naskah Sanghyang Siksa Kanda ng Karesian nyebutkeun ngeunaan ayana rupa-rupa kamonésan dina widang kabudayaan, di antarana mémén (dalang), paraguna (ahli karawitan), hémpul (ahli kaulinan), prépantun (juru pantun), lukis (seni batik), jeung darmamurcaya (juru basa nu ahli rupa-rupa basa deungeun). Dina naskah éta ogé kasebut sababaraha carita, lakon pantun, jeung kitab pusaka kaagamaan, nu ngabuktikeun yén dina mangsa harita kasusastran tulis Sunda geus mekar. Gedé kamungkinanana yén jenis sastra mangsa harita mah lolobana dina wangun sastra lisan, kayaning jampé-jampé, pupujian, lagu-lagu kaulinan, kawih jeung carita pantun, jeung carita biasa.

AGEMAN

Bukti-bukti sajarah nu geus kagali ngeunaan ageman urang Sunda baheula bisa ditapsirkeun tina sababaraha naskah:

Séwaka Darma
Sanghyang Siksa Kandang Karesian

Kahirupan jaman harita raket pisan pakaitna jeung kapercayaan tur kagiatan kaagamaan. Agama anu dianut nyoko kana ajaran agama Hindu jeung agama Buda anu asalna ti India. Eta dua agama asup ka Tatar Sunda ti jaman karajaan Tarumanagara keneh. Bukti-bukti anu kapanggih ngeunaan eta hal, saperti candi Cangkuang di Garut, candi Batujaya jeung Cibuaya di Karawang, patung Buda di Talaga (Majalengka), arca Siwa di Kendan (Bandung). Sok sanajan kitu, dibandingkeun jeung pangaruh agama Hindu/Buddha anu tumerap di Tanah Jawa (Mataram, Kediri, Singasari, Majapahit), pangaruh eta dua agama di Tatar Sunda kaasup leutik pisan.

Titinggal mangrupa patilasan punden berundak, kabuyutan, arca tipe Polinésia, jeung naskah nembongkeun yen sabagian gede masyarakat Sunda jeung Galuh ngagem agama Jatisunda, nya eta agama hasil sinkretisme kapercayaan ka arwah luluhur, ajaran Hindu, jeung ajaran Buddha. Dina ieu hal urang Sunda alam harita geus ngabogaan konsep sorangan ngeunaan kaagamaan anu ngurung tilu hal, nya eta (1) kapangeranan, (2) kahirupan sanggeus nyawa ninggalkeun raga, jeung (3) cara-cara pikeun nyalametkeun diri boh keur salila kumelendang di ieu dunya boh keur hirup jaga di aherat.

Tilu dewa (Trimurti) anu dianggap pangeran pangluhurna ceuk agama Hindu (Brahma, Wisnu, Syiwa), nurutkeun ajaran Jatisunda, perenahna sahandapeun sanghyang. Jadi, sanghyang minangka unsur kakawasaan anu pangluhurna. Sanghiyang nyiptakeun alam sagemblengna. Sanghiyang ngatur sakumna mahluk. Sacara mutlak Sanghiyang nyekel kakawasaan di jagat raya. Tempat dumuk Sanghiyang di Kahiyangan anu pernahna di luar alam dunya ieu. Kahiyangan teh alam anu suci, sepi, tur langgeng taya gangguan kahirupan dunya.

Asup ka alam Kahyangan katut hirup ngahiji sareng Hyang sabada nyawa ninggalkeun raga mangrupa panyileukan manusa, sabab nya di dinya nyampak kabagjaan abadi. Eta panyileukan bisa kahontal, upama manusa salila hirupna di alam dunya ngagungkeun tur nyembah Hiyang sarta loba nyieun kahadean ka sasama manusa, laku lampahna hade luyu jeung pancen hirupna.

Kasalametan jeung kabagjaan hirup di alam pawenangan (dunya) jeung di alam kalanggengan (aherat) gumantung kana ajen tapa hiji jalma anu dilakonan salila hirupna di alam dunya. Tapa teh nya eta garapan gawe nurutkeun kaahlian jeung pagawean masing-masing. Lamun tapana hade tur daria, kahirupan di dunya jeung di aheratna oge pinanggih kasalametan jeung kabagjaan. Tapi sabalikna, lamun tapana goreng, kahirupanana oge bakal tinemu jeung kacilakaan katut katunggaraan boh di dunya boh di aherat.

BASA, AKSARA, JEUNG SASTRA

Salian ti naskah Sanghyang Siksa Kanda ng Karesian, naskah-naskah séjén ti jaman nu leuwih anyar salaku bukti kasusastran Sunda nu aya di Musieum Pusat Jakarta di antarana Carita Parahyangan, Carita Waruga Guru, jeung Carita Ratu Pakuan.

Saasupna pangaruh Jawa (Mataram Islam) dina abad ka-17, di masarakat Sunda tumuwuh bentuk wawacan nu ditulis dina aksara Cacarakan. Aksara Arab gé mimiti dipaké pikeun nulis basa Sunda.

Ku datangna bangsa Éropa, utamana dina munggaran abad ka-19, aksara Latin ogé mimiti dipiwanoh jeung dipaké. Beuki dieu, dina panungtungan abad ka-19, cara nulis nurutkeun ajén-inajén modérn mimiti dipaké ku Muhamad Musa: méré tanda baca dina tulisan Cacarakan jeung mimiti dipakéna aksara Latin.


Minggu, 08 November 2009

"Seni Budaya Betawi di Jakarta Fair 2009"

Seni Budaya Betawi di Jakarta Fair 2009

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) berpartisipasi optimal pada kegiatan Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) 2009. Tahun ini sengaja LKB lebih utuh dan solid. Paling tidak ada tiga mata kegiatan yang digelar. Pertama menampilkan stand Rumah Betawi yang berlokasi di sebelah Hall D. Di stand ini LKB menampilkan berbagai hasil aktivitas masyarakat Betawi, seperti menjual ragam kuliner Betawi, khususnya kue-kue kering. Ada juga minuman segar, bir Pletok. Kedua, berpartisipasi aktif pada Karnaval Jakarta Fair yang digelar hari Senin dan Rabu selama Jakarta Fair berlangsung. Karnaval ini baru perdana diadakan oleh Panitia Jakarta Fair, melibatkan hampir semua peserta Jakarta Fair. Sementara itu LKB menampilkan kesenian Ondel-Ondel dan Penganten Sunat pada karnaval itu. Ketiga, LKB juga berpartisipasi pada pentas kesenian di panggung hiburan Pasar Gambir, dengan menampilkan aneka ragam kesenian Betawi, seperti Topeng Betawi, Lenong, aneka tari Betawi, Lipet Gandes, dan sebagainya.

Tujuan didirikannya LKB tak lain adalah mewujudkan seni budaya Betawi yang menjunjung tinggi persaudaraan, kepedulian, kegotongroyongan, kekompakan, dan kemandirian dalam upaya meneguhkan kota Jakarta sebagai kota budaya bertaraf internasional. Tujuan itu terpatri dalam program utama mengembangkan dan mengapresiasi seni budaya Betawi agar diterima dan dicintai oleh masyarakat ibukota dan masyarakat Nusantara pada umumnya; mensejahterakan seniman dan budayawan Betawi; mempertegas jatidiri kota Jakarta dengan budaya Betawi dalam interaksi antar etnis yang multikultur; dan turut serta menciptakan masyarakat Jakarta yang harmonis dan multikultur.

Ruang lingkup kerja LKB memang tak hanya terbatas pada wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta saja, namun mencakup keseluruhan wilayah budaya Betawi. Wilayah budaya Betawi kini berada pada wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta, kota dan kabupaten Tangerang, kota dan kabupaten Bekasi, kota Depok, dan beberapa kecamatan di kabupaten Bogor seperti Cibinong. Yang masih terasa kental pada ekspresi kebudayaan di tempat-tempat ini adalah bahasa dan perilaku. Jadi, kini Orang Betawi bertempat tinggal menyebar di tiga propinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Banten (kota dan kabupaten Tangerang), dan Jawa Barat (kota dan kabupaten Bekasi, kota dan kabupaten Karawang, kota Depok, dan kabupaten Bogor). Orang Betawi berdasarkan statistik BPS tahun 2002 merupakan penduduk kedua terbesar (27%) setelah Jawa (32%).

Ketua Umum LKB, H. Tatang Hidayat, SH, mengungkapkan saat ini LKB fokus pada program Pelestarian, Pembinaan, Pengembangan, Pemberdayaan, dan Pensejahteraan seniman dan budayawan Betawi. "Saya sebut program LKB saat ini dengan 5P, yaitu Pelestarian, Pembinaan, Pengembangan, Pemberdayaan, dan Pensejahteraan seniman dan budayawan Betawi," ungkapnya.

Menurut H. Tatang Hidayat, kondisi seni budaya Betawi saat ini persis pada dua jalan yang bertolak belakang. Satu cabang, banyak seni budaya Betawi yang tak dapat diselamatkan dan telah masuk liang kubur, sementara satu jalan lainnya memang mampu berjaya dan mengharumkan citra Kota Jakarta. Sebagai ibukota negara, menurut H. Tatang, sudah sepantasnya Jakarta menjadi barometer bagi perkembangan kota di Indonesia. Di bidang politik, Jakarta menjadi pusat pemerintahan yang mampu memperlihatkan kinerja birokrasi yang modern. Segala sesuatunya dilakukan dengan akuntabilitas yang memadai. Begitu seharusnya pula di bidang kebudayaan. Banyak kota di Indonesia yang bisa berperan sebagai pusat-pusat kebudayaan, seperti Yogyakarta, Denpasar, Banda Aceh, Bukittinggi, dan sebagainya. "Akan tetapi, Jakarta sebagai pintu gerbang Indonesia harus memiliki perangkat kebudayaan yang memadai pula. Karena, peradaban sebuah bangsa diukur dengan perkembangan kebudayaannya," tutur H. Tatang.

Sejak Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta dicanangkan oleh H. Ali Sadikin pada tahun 1968, praktis keterlibatan LKB pada event besar HUT Kota Jakarta itu relatif tak terlihat. "Seharusnya LKB terlibat pada kegiatan Jakarta Fair dan mewarnainya dengan kekayaan seni budaya lokal, namun senantiasa LKB belum dilihat sebagai lembaga yang dapat memperkuat pijakan kekokohan kota Jakarta," aku H. Tatang. Itu sebabnya, menurut H. Tatang, mulai tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, LKB akan berjuang mewarnai Jakarta Fair dengan nuansa lokal. "Dengan demikian, seniman dan budayawan Betawi dapat diberdayakan yang pada gilirannya dapat mensejahterakan hidup keseharian mereka," tambahnya.

Seperti diketahui, keterlibatan LKB pada Jakarta Fair tahun 2009 ini antara lain dengan menghadirkan sebagain besar dari unsur budaya Betawi secara utuh. Keutuhan itu dapat ditemukan pada Rumah Betawi yang di dalamnya diupayakan menampilkan wajah seni budaya Betawi, lalu kegiatan karnaval Jakarta Fair dan pentas seni budaya Betawi di panggung Pasar Gambir.

LKB berupaya optimal mewarnai Kota Jakarta dengan seni budaya Betawi dan itu bukan tidak ada dasar hukumnya. Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta telah sangat jelas memposisikan seni budaya Betawi sebagai kekayaan yang harus dilindungi dan dikembangkan dengan format yang benar dan sinambung. "Jika ada pihak yang masih memandang rendah keberadaan seni budaya Betawi, itu kontraproduktif," ujar H. Tatang.

Dalam kondisi global yang secara dinamis terus berubah, LKB bertekad melakukan peningkatan performa guna memenuhi amanat dan tuntutan para sesepuh masyarakatnya. Dukungan internal maupun eksternal sangat diperlukan, agar lembaga ini bisa melakukan perubahan. Melakukan perubahan memang tidak bisa seperti membalik telapak tangan. LKB harus melakukan transformasi secara bertahap tetapi juga cepat dan tepat. LKB bertekad menjadi agen perubahan bagi kekokohan dan keberjayaan seni budaya Betawi di Nusantara Mari mampir di stan Rumah Betawi LKB di Jakarta Fair. (Yahya Andi Saputra)


Rabu, 04 November 2009

Kesenian Sunda yang mulai pudar

Kesenian sunda banyak sekali macamnya. Kesenian sunda itu diantaranya adalah kesenian jaipongan, kuda renggong, sunga depok wayang golek, dan lain sebagainya. Sejalan dengan perkembangan zaman di tanah air ini bermunculan seni-seni yang mulai menenggelamkan kesenian tradisional sunda semakin memudar khususnya tari jaipong.Contohnya pada waktu hajatan orang-orang yang mempunyai hajatan lebih memilih kesenian seperti kesenian dangdut dengan goyangan yang kurang mengenakan. Hajatan itu bisa berupa khitanan, pernikahan ataupun yang lainnya. Ini mungkin sudah lunturkah kesenian jaipongan yang dulunya di kagumi oleh orang bandung untuk mengisi hajatan semacam ini. Sewaktu berjayanya kesenian jaipongan ini kita memang tidak luput bila ada hajatan untuk mengundang atau menyewa jasanya untuk menghibur para tamu yang akan ke hajatan kita. Kini karena munculnya dangdut dengan tarian erotis tadi tari jaipong mulai ditinggalkan. Zaman sudah berubah selera orang-orang tentang tari jaipongan mulai luntur, apabila kejadian ditanggulangi kemungkinan tari jaipong ini hanya tinggal namanya saja. Itu berarti kesenian jaipong sebagai kesenian yang dibanggakan oleh orang terdahulu kita akan punah, jadi kalau begitu salah satu budaya Indonesia akan hilang pula.Apakah perlu dibiarkan kalau tari jaipong menjadi hilang? Mungkin bagaimana cara untuk mengatasi hal semacam ini? Disini saya bisa menjawab sayang sekali kalau kesenian jaipongan ini kalau sampai hilang sebagai salah satu kesenian tradisional kita. Dan untuk mengatasi hilangnya tari jaipong ini untuk pemerintah alangkah baiknya menyelenggarakan lomba tentang tari jaipong ini. Kalau juara pertama bisa mendapatkan hadiah uang yang lumayan dan pemenang bisa melakukan tur keluar negeri untuk mempromosikan kesenian tradisional sunda ini supaya lebih banyak dikenal, maupun banyak peminatnya.

Kesenian Sunda

Kesenian Sunda



Wayang Golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan. Dimainkan oleh seorang Dalang, yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang dimainkan. Wayang golek sangat digemari oleh masyarakat Sunda khususnya. Lazimnya wayang golek dipergelarkan pada malam hari sampai dini hari.

jaipong


Tari Jaipong adalah pengembangan dan berakar dari Tarian Klasik "Ketuk Tilu". Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong telah berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.




ketuk tilu

Tari Ketuk Tilu. telah ada kira-kira di era 1809, dimana ketika dibuatnya Grote Pas Weg, tarian ketuk tilu telah dikenal oleh masyarakat luas di Jawa Barat. Sebagai tarian rakyat tradisonal, tari ketuk tilu memiliki tata rias dan busana khas.
Sesuai namanya Tarian Ketuk Tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisonal yang disebut "ketuk" sejumlah 3 (tiga) buah. Sebagaimana musik pengiring tarian lainnya, instrumen ketuk tilu dimainkan secara gabungan dari berbagai alat musik atau instrumen musik tradisonal yang menciptakan harmoni lagu khas pengiring tarian maupun nyanyiannya.



angklung

Angklung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu, yang unik, enak didengar, menarik dan mudah untuk memainkannya. Selain dapat dimainkan untuk lagu instrumentalia, angklung juga dapat dipergunakan sebagai instrumen pengiring penyanyi.



rampak kendang
Rampak Kendang Kendang adalah salah satu instrumen musik tradional yang dimainkan bersama-sama instrumen lainnya, sehingga dapat menciptakan musik yang harmonis.

Perkembangan selanjutnya, kendang tidak saja dimainkan dengan berbagai instrumen lainnya, tapi dimainkan secara tunggal dalam arti satu jenis instrumen musik, namun dimainkan dalam jumlah banyak dan menciptakan suatu irama tersendiri.
































Beasiswa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang

Beasiswa ke Jepang, Program D2, D3, dan S1

Pada saat ini lebih dari 1400 siswa Indonesia tengah melanjutkan pendidikannya di Jepang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah mereka yang menerima beasiswa, baik dari pemerintah Jepang, instansi maupun perusahaan lainnya. Beasiswa Pemerintah Jepang yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah beasiswa dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Olah raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang ( Monbukagakusho ). Beasiswa ini diberikan penuh tanpa ikatan apapun .

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Konsulatnya setiap tahun melaksanakan pendaftaran dan penyeleksian untuk beasiswa Monbukagakusho. Adapun program-program yang ditawarkan kepada siswa Indonesia adalah Program Research Sudent bagi lulusan perguruan tinggi, Undergraduate, College of Technology dan Specil Training College bagi lulusan SLTA dan Japanese Studies bagi mahasiswa program studi Jepang serta Teacher Training bagi guru.

Untuk tahun ini, pendaftaran untuk Progam Undergraduate (S-1), College of Technology (D-3) dan Special Training College (D-2) .

Selasa, 03 November 2009

Kunjungan ke Kedutaan Besar Jepang

Perpustakaan Kedubes Jepang menerima kunjungan bagi siswa-siswi yang ingin mengenal Jepang lebih lanjut lagi. Pengunjung akan diajak untuk menyaksikan video mengenai Jepang. Tema video dapat ditentukan oleh pengunjung. Setelah pemutaran video, peserta dapat berinteraksi langsung dengan staf Jepang Kedutaan Besar dengan melakukan tanya-jawab, diskusi, dan bahkan kuis .

Cara pengajuan kunjungan ke Kedubes Jepang di Jakarta :
1. Mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Bagian Penerangan dan Kebudayaan, paling lambat 3 minggu sebelum waktu kunjungan yang diajukan .
Surat dapat dikirimkan melalui fax (o21) 3192-4820
2. Batas jumlah peserta maksimal 100 orang .
3. Waktu kunjungan adalah dari hari Senin hingga Jumat, pukul 10:00 - 12:00

Perpustakaan Kedubes Jepang menyediakan Buku-buku pengetahuan, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris seperti budaya, politik, ekonomi maupun wisata dapat anda lihat disini. Selain itu, juga tersedia jurnal-jurnal seperti jurnal antropologi, kedokteran, teknik, dan lain sebagainya. Adapun majalah yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kedubes Jepang, dan juga budaya Jepang. Selain itu, ada juga majalah Japan Echo dan Nipponia. Selain tersedianya Buku dan Majalah. Tersedia pula CD dan Video. Anda dapat mendengar CD lagu atau musik Jepang di Perpustakaan Kedubes Jepang . Lalu menikmati video-video pengetahuan tentang Jepang. Bahkan beberapa video sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang .

Bila mana ada pertanyaan yang ingin diajukan sehubungan perihal tersebut diatas, Anda dapat menghubungi Perpustakan Kedubes Jepang, tel. (021) 3192-4308 pada jam dan hari kerja .