Rabu, 02 Desember 2009

Koleksi Batik Ibu Obama Dipamerkan di Amerika Serikat

Koleksi batik Ann Dunham, Ibunda Presiden Amerika Serikat Barack Obama dipamerkan di Walton Room, Drake Hotel, Chicago mulai tanggal 17 – 20 Mei 2009. 
 
Acara ini terselenggara atas kerjasama Konsulat Jenderal RI di Chicago dengan Kedutaan Besar RI di Washington DC dan keluarga Maya Soetoro Ng, adik Presiden AS, Barrack Obama. Pameran ini adalah awal dari rangkaian tour pameran batik koleksi Dunham ke beberapa negara bagian di AS, antara lain Chicago, Los Angeles, San Fransisco, Houston, New York dan Washington DC.
 

Seperti dilansir situs resmi Departemen Luar Negeri, Pembukaan pameran dilaksanakan di Grand Ball Room, Hotel Drake pada tanggal 16 Mei 2009 dibarengi dengan pembukaan kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Chicago. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 250 tamu undangan yang terdiri dari pejabat pemerintahan Illinois, kalangan diplomatik, akademisi, pengusaha, seniman, dan media. 

Dalam sambutannya Menteri Perdagangan Mari E Pangestu menyampaikan kesan-kesannya terhadap Ann Dunham, PhD, seorang anthropolog yang semasa hidupnya pernah tinggal di Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun serta mengabdikan dirinya kepada kegiatan-kegiatan sosial, kemanusiaan, serta mencintai seni budaya Indonesia. Mendag berharap melalui pameran batik ini terjalin pemahaman yang lebih baik antara kedua budaya guna lebih meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat. 
 
Maya Soetoro, adik kandung satu ibu Presiden Obama dalam sambutan tertulisnya menceritakan tentang kecintaan Ibundanya terhadap Indonesia dan batik. Bahasa Jawa, budaya, dan pola artistik tradisional mewarnai kehidupan Ibu Ann Dunham yang berhasil memadukan dua budaya, Amerika dan Indonesia. 

Menurut teman ibunya, Alice Dewey, dalam disertasinya mengenai batik bahwa batik memiliki metaphora yang sangat kuat dalam mempresentasikan adat dan budaya Indonesia di mana batas-batas antara hubungan adalah kompleks, segala sesuatu nampak dalam satu konteks dengan elemen atau pola lainnya sehingga satu motif batik terkait dengan motif lainnya dan nampak saling mengisi. 

Budaya barat umumnya memiliki kesulitan dalam membentuk dan melihat pola tersebut karena pandangan dualistik dan linear nya. Namun tidak demikian dengan Ibundanya, Ann Dunham. Ia dapat dengan mudah memadukan dua budaya tersebut dengan damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar